Hati ini sangat sakit dan perihnya luar biasa, rasanya sudah tidak sanggup lagi Kalau aku harus mendengarnya kembali. Aku berharap kalau ini yang terakhir, dan aku tidak bertemu bu Raida lagi. Namun dalam hatiku, selalu berdoa untuk kebaikan Alexa dengan kedua orang tuanya terutama bu Raida.
Aku bangkit dari posisi dudukku, berdiri di hadapan mereka yang sepertinya sedang tertawa puas. Mereka menatap ke arahku, dengan tatapan yang begitu mengejek. Merasa sudah menang karena sudah bisa menyingkirkan aku.
"Yaelah, kenapa lama sekali? Bukankah kamu mau pergi? Pergi saja sana, tidak akan ada yang menahanmu pergi kok." Cetus Karina dengan wajah sangat mengejek. Tangannya terus menepis ke arah ku, tanda dia mengusirku.