Kepala ku dongakan ke atas, menatap wajah Alexa yang berada di atasku. Berkata dengan manja supaya dia tidak marah lagi. Aku tetap mencoba supaya bisa mengembalikan mood nya yang jelek tadi.
Sungguh tidak ingin membuat dia pergi dalam keadaan marah padaku, apalagi sampai harus melibatkan Ara.
"Aku ingin ikut kamu pulang, dan tidak akan pergi-pergi lagi. Aku akan nurut apa katamu, aku janji. Maka, jangan libatkan Ara dalam masalah kita!" Pintaku masih dalam gelayutan manja.
"Hanya itu? Hanya karena Ara kamu mau pulang, benar-benar karena itu saja? Saya sudah tidak ada lagi dihatimu?" Pekik Alexa seraya menatap tajam diriku. Dia masih saja kecewa dengan keputusan ku, yang menganggap bahwa aku sudah melupakan dirinya.
Salah lagi deh, saat ini apapun yang aku lakukan akan salah di mata Alexa. Mungkin karena dia sudah terlanjur kecewa hingga membuat aku jadi serba salah. Dia agak sensi hari ini, itu semua karena aku juga yang memancing Kemarahannya.