Christian tak harus menunggu lama, apalagi menunggu Mammy nya memberikan izin padanya, Chris langsung tancap gas berlari keluar menghampiriku. Mungkin menurut Chris jika dia harus menunggu Mammy nya, sampai gunung leburpun tidak akan pernah diizinkan.
Sehingga Chris memutuskan untuk tidak mau menunggu nya.
"Kita masuk yuk!" Ajak Christian sambil menarik tanganku. Dengan tanpa basa-basi Chris langsung membawaku masuk ke dalam, meski melewati Mammy nya Chris tidak menghiraukan keberadaannya.
"Mau di bawa kemana perempuan yang katanya sekretaris mu itu, Chris?" Tanya perempuan itu sedikit judes meski dengan putranya sendiri. Sikapnya yang jauh berbeda dengan sebelumnya kepada Christian, jauh dari kata mesra dengan putranya sendiri.
Begitu juga dengan Chris, pria itu tidak lagi bersikap bukan lagi menjadi anak Mammy.
Chris langsung menjawab pertanyaan Mammy nya, dengan sedikit berani dan tegas.