Viona terperanjat mendengar perkataan yang baru saja keluar dari mulut Varrel.
Benarkah apa yang dikatakan oleh pria tampan itu?
Benarkah pria itu adalah calon suaminya?
"Arrgghh." Viona kembali memegangi kepalanya yang terasa sakit.
"Kamu kenapa, Sayang? Apa yang terjadi?" Varrel menghampiri Viona dan mendekap gadis itu di tubuhnya yang atletis.
Kali ini Viona tak dapat menolak perlakuan Varrel. Jika pria itu memang benar calon suaminya, maka ia harus bersiap dengan kenyataan tersebut.
"Ada apa, Sayang? Kenapa kamu bisa melupakan aku? Padahal kita berdua saling mencintai," ungkap Varrel.
Viona tak mampu berkata-kata lagi. Ia hanya bisa berkedip sehingga meneteskan bulir-bulir air yang sedari tadi menggenang di pelupuk matanya.