Jenna terus saja memandangi kain hitam yang sudah koyak itu. Pikirannya pun mulai melayang kemana-mana.
"Ah, tidak mungkin. Kecelakaan Indah pasti adalah laka lantas biasa. Tidak mungkin ada hubungannya dengan si jubah hitam itu. Lagipula pasti ada banyak orang yang memiliki baju berwarna hitam pekat seperti ini," pikir Jenna yang berusaha menepis asumsi buruknya.
Dia pun mencoba untuk berpikir positif. Tapi kemudian pikiran itu hilang dan muncullah pemikiran negatifnya kembali.
"Kalau benar ini ada hubungannya dengan si jubah hitam, berarti bukan hanya aku saja yang diteror olehnya. Bisa jadi Indah juga diteror. Lalu bagaimana dengan teman-temanku yang lain. Riana? Melly? Stevi?"
"Apakah mereka juga diteror oleh si jubah hitam itu? Aku harus cepat-cepat bertemu dengan mereka. Masalah ini harus bisa aku selesaikan. Aku harus memecahkan misteri ini." Jenna melangkah kembali ke motornya.