Viana menengadah dan menatap pada Reyhand yang sedang memperhatikan dirinya, sembari mengulurkan sebuah sapu tangan kepada gadis cantik tersebut. Pemuda tampan yang sedari tadi terkesan cuek, masa bodoh, dan tak memiliki kepedulian terhadap orang lain itu, kini terlihat sangat berbeda saat berhadapan dengan Viana.
Sorot mata tajam nan menyeramkan yang sedari tadi terus Reyhand tunjukkan kepada siapa pun yang melihatnya, kini sudah tak nampak lagi saat kedua netra indah Viana menatap dalam pada kedua mata sepupunya itu. Sebenarnya apa yang dilakukan oleh Reyhand terhadapnya itu cukup membuat Viana merasa sedikit lega, karena akhirnya ia bisa mengetahui bahwa ternyata sepupunya itu masih memiliki hati yang baik dan ia tak seburuk yang Viana pikirkan sebelumnya.
"Hey! Apa yang sedang kamu pikirkan? Kamu mau bengong aja atau mau ambil sapu tangan ini?"