Raya menatap Viana dengan kebingungan, lalu bergantian mengalihkan pandangan yang sama kepada adiknya, Reyhand. Dengan dipenuhi rasa ingin tahu, ia kemudian menanyakan hal tersebut kepada Reyhand.
"Rey, apa yang dikatakan Viana itu benar?" Raya bertanya menyelidik.
Reyhand menatap pada kakak perempuannya itu dengan tatapan tajam, lalu sesaat kemudian ia segera memalingkan wajah dan seakan malas menanggapi pertanyaan kakaknya itu.
"Reyhand, kenapa sikap kamu selalu seperti ini? Kakak kamu bertanya sama kamu. Kenapa kamu tidak mau menjawab." Tante Tina menegur putranya itu.
Namun, Reyhand sepertinya bukanlah orang yang mudah untuk diajak berbicara. Ia bahkan terlihat sedang berdiri sambil hendak melangkah pergi meninggalkan mereka semua.
"Reyhand, tunggu!"
Langkah kaki pemuda itu tiba-tiba saja terhenti saat terdengar suara Viana yang memanggil namanya. Dengan segera, ia memutar tubuh dan menatap pada Viana yang sedang berdiri di belakang tubuhnya.
