Napas wanita itu memburu kencang. Peluh membasahi tubuh. Matanya nanar memandang bagian tembok kamar yang dihiasi ornamen warna emas.
"Nyonya? Nyonya?"
Hee Young tersentak kaget. Refleks dia menoleh dan menemukan dayangnya tengah duduk. Bola mata perempuan muda itu membulat besar.
"Ammae!"
Hee Young langsung memeluk dayangnya. Tangisnya pecah. Dia terisak hebat di bahu perempuan muda dengan postur serupa dirinya itu.
Ammae, nama si dayang, tidak mengucapkan perkataan apa pun. Pergerakan hanya terjadi pada tangannya yang sibuk mengelus-elus punggung sang nyonya majikan.
Pandangan Ammae terlihat resah. Sebersit rasa kasihan muncul di hatinya. Dia tidak suka melihat sang majikan menderita seperti ini.
[Seandainya Tuan Haes-sal tidak pergi begitu lama.]
Dayang berusia seratus dua puluh tahun itu berkata dalam hati. Dia masih terus menenangkan majikannya.