"Jaga mata kalian, asal ngoceh ngoceh sama dia, eh tau taunya mata terus melihat dia, heran saya sama kelian" ujar bu Fitri.
Sesaat bu Fitri langsung masuk ke dalam kamar. Begittu pun dengan aris beserta yang lainya mereka juga kembali mengerjakana hal yang belum selesai mereka kerjakan.
"Untung saja pas kita teriak tadi, handuku saya pegang kuat kuat. jadi masih aman begitu heehhe" ujar Ula.
"Gigimu tu, di saat kejadian ini masih sja kau melawak, heran saya sama kamu. Jangan jangan memang kau senang sekali ee" ujar Tarno.
"We.. belum cukup kha kalian bahas hal tadi, mau sampai kapan. Tadi itu bukan lelucon yang pantas untuk di ceritakan, apalagi tadi itu tentang aib kita semua" ujar Aris yang marah ke Tarno dan Ula.
Bukan hal yang sepeleh menurut dia, namun hal ini sangat memalukan sekali baginya.
"Io hah, kami minta maaf. Lagian itu cewek".
belum lagi ia mengatakan hal itu ke kawan kawan yang lain tiba tiba aris kembali mengoceh.