Saat Iqram mengatakan hal itu, ada beberapa santri yang tak berani melangkah kan kakinya ke depan untuk berhadapan dengan Iqram.
"Kampret banget, ini kalau bukan karena perintah dari bunda untuk tidak berkelahi lagi, pasti tak akan ku diamkan orang orang seperti mereka" ujar Iqram di dalam hatinya.
Sembari berbicara di dalam hati, tangannya juga ia genggam genggam seperti ingin memukul orang.
"Eh, udah yah. Saya kesini itu katanya di panggil, bukan mau cari ribut" ujar Iqram.
"Emang kamu di panggil, kamu tau siapa yang manggil kamu" ujar Irfan dengan mata melotot nya itu.
"Siapa?" jawab Iqram dengan sangat penasaran.
"Saya" ujar Irfan.
Sontak mendengar ucapan dari Irfan, Iqram langsung berbalik arah dan berniat untuk meninggalkan tempat itu. Namun langkah nya di cegah oleh Irfan dan santri santri yang berada di dalam ruangan itu.
"Eits, mau kemana? Ngk ada adab banget sih kamu, emang kedua orang tua kamu ngk ngajarin kamu apa dari kecil" ujar Irfan.