Aku sangat bahagia akhirnya sudah resmi menjadi istri Mas Hari Abimanyu seutuhnya. Ibuku mengetuk pintu kamar membuatku panik sebab isi kamarku sangat berantakan.
"Aryna apa kamu sudah bangun, Nak?" tanya Ibuku seraya mengetuk pintu
"Ya Bu, aku sudah bangun kok," jawabku dari dalam.
"Benar sudah bangun!" tanya Ibuku lucu sekali kalau belum bangun memang yang menjawab barusan siluman apa?
Aku nyengir dan bergegas membuka pintu kamar tapi hanya sedikit agar tidak kelihatan jika kamarku masih sangat berantakan.
"Aku sudah bangun Bu, ada apa?" tanyaku senyum.
"Oh, kamu sudah bangun cantik. Alhamdulillah ada yang keramas pagi-pagi. Berarti sebentar lagi aku punya cucu dong," ujar Ibu Murni Sartika begitu girang sedang aku malu.
"Ibu berkata apa sih? Aryna jadi malu."
"Ah, jangan malu kan ini Ibu kamu sendiri," hardik Ibu Murni Sartika senyum-senyum tidak jelas.
"Ibu bisa saja."
"Sayang kamu sudah salat subuh kan?" tanya Ibuku menegaskan.
"Sudah Ibu tenang saja," sahutku.