Rasanya seperti mimpi bertemu dengan Wulan tapi sifatnya jadi jungkir balik begini ditambah dengan suami yang sombong selangit dia bilang alergi dengan orang miskin, sungguh terlalu dia pikir dirinya orang terkaya di dunia kali ya.
Sampai di rumah aku masih sangat dongkol ketika bertemu Wulan dan suaminya.
"Assalamualaikum," teriakku.
"Waalaikumsalam, kenapa wajahmu ditekuk begitu?" tanya Ibuku penasaran.
"Aku baru saja bertemu Wulan dan suaminya," jawabku.
"Wulan sahabat SMA kamu itu? Bagus doang, kabar dia bagaimana sekarang?" tanya Ibuku.
"Bagus apanya dia dan suaminya menghina Aryna gembel, terutama Wulan dia pura-pura tidak kenal padamu," jelasku sambil geregetan.
"Benarkah? Wulan dulu anak yang sopan dan baik hati mengapa dua jadi arogan begitu ya?" ujar Ayahku yang juga heran.
"Ibu pikir Wulan sahabat kamu yang terbaik dibanding dengan Kiara, tapi kenapa semua sahabat kamu jadi aneh," gumam Ibuku.