Aku tersipu malu mendapatkan pesan begitu dari Mas Hari Abimanyu. Mana mungkin kita akan bisa bercinta sepanjang malam, memangnya tidak capek?
"Astaghfirullah, lagi puasa jangan bahas seperti itu!" Aku menepuk kepalaku dengan lembut.
[Mas Hari Abimanyu lagi puasa kalau bicara jangan asal ya. Kendali dirimu sayangku, selamat menjalankan ibadah puasa, ok!] Balasku.
"Sayangku kamu marah padaku? Mas sangat merindukanmu loh, iya deh maaf. Selamat menjalankan ibadah puasa juga.] Balas Mas Hari Abimanyu.
Karena aku masih sangat mengantuk maka aku lanjutkan saja tidurku.
***
"Kebakaran bangun Aryna!" pekik Ibuku.
"Astaghfirullah benarkah kebakaran? Bagaimana ini? Apa kita tidak bisa keluar dari sini?" tanyaku.
"Entahlah, tapi kita harus berusaha keluar dari pusaran di jago merah," gumam Ibuku dia menarikku.
"Ibu mau ngapain?" tanyaku.
Ibuku ternyata mengambil selimut tebal memasukkannya dalam air lalu menutup semua badanku dari ujung kepala sampai ujung kaki.