Hari ini aku melangkahkan kembali ke tempat kerja mungkin untuk terakhir kalinya atau justru menjadi awal yang baru lagi, diriku belum tahu.
"Nirwana aku mau bicara sama kamu," ajakku.
"Bicara tinggal bicara," sahut Nirwana.
"Jangan di sini, aku mau bicara hanya berdua dengan kamu!"
Perlahan aku menarik tangannya Nirwana menuju tempat yang sepi untuk ngobrol berdua.
"Kamu mau bicara apa sih? Sampai cari tempat sepi segala," gerutu Nirwana.
"Aku mau tanya ke kamu masalah fitnah keji ketika aku menginap di Hotel. Kamu jujur sama aku poto ciuman itu kamu dapatkan dari Mbak Syakila atau Kiara?"
Aku bertanya demikian, Nirwana justru tertawa seolah dia gembira karena berhasil menghancurkan nama baik dan harga diriku dalam sekejap.
"Ditanya jawab malah tertawa! Memangnya lucu, apa kamu senang merusak nama baikku, bangga begitu bisa merendahkan aku?" tanyaku.