Seperti biasa aku berangkat naik motor dengan Mas Hari Abimanyu. Kali ini Mbak Syakila bersikap sangat aneh dia naik mobil ikut dengan Pak Cakra dengan suka rela.
Sedangkan Kiara dia juga ke kampus di pagi hari. Rencana pindah mungkin akan segera dilakukan oleh Kiara agar bisa kumpul denganku dan juga yang lainnya
"Mbak Syakila masih terus marah dengan kamu?" tanya Mas Hari Abimanyu.
"Aku juga heran mengapa Mbak Syakila Wulandari bisa marah terus menerus begini? Dia marah sudah jalan 2 hari," jawabku.
"Kamu sudah mengalah minta maaf duluan kan?" tanya Mas Hari Abimanyu.
"Iya sudah, tapi Mbak Syakila tetap marah dan tidak mau mengerti."
Aku jika ingat amarah di wajah Mbak Syakila jadi bingung sendiri. Semua jadi serba salah. Jujur aku sayang banget ke dia dengan tulus. Buatku Mbak Syakila adalah seorang kakak bahkan sebagai pelindung jika Mbak Syakila marah kepadaku bagaimana nasibku di tempat kerja.