Chapter 144 - Marah

Nicolai tidak ingin meninggalkannya sendirian tetapi dia tidak bisa mengabaikan tanggung jawabnya sehingga dia dengan enggan pergi bersama saudara-saudaranya.

Saudara-saudara kembali dari pertemuan dan sepanjang waktu pikiran mereka tertuju pada pasangan mereka. Mereka sangat ingin bertemu dengannya lagi.

'Bagaimana jika dia sudah bangun. Bagaimana dia akan bereaksi terhadap lingkungannya? Pasti berbeda dengan zamannya. Apa reaksi pertamanya...'?

Mereka berada di ruang tamu bergegas menuju kamar tidur tetapi nenek mereka yang cantik menghentikan mereka.

"Apa yang masih dilakukan wanita jalang ini di sini ..."

Nicolai menggeram.

Mereka memandang Elizabeth lebih seperti memelototinya.

"Kenapa Agnes ada di sini... Apa yang kalian bertiga rencanakan sekarang..."

Dia menanyai mereka dengan curiga.

"Dan siapa kamu untuk menanyai kami ..."

Nicolai melangkah maju dengan mengancam.

"Jangan lupa siapa aku ini nak... Kamu berdiri di sini karena aku..."

Dia mengertakkan kembali.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS