"Kakak ... Apa yang kamu lakukan? " Tanya Vico dengan kesal.
Vincent tidak menghiraukan Vico, ia hanya fokus menatap gadis itu. Sayangnya, ia harus kecewakan kalau karena gadis itu bukan mate yang mereka cari.
Plak ...
Satu tamparan keras mendarat di pipi Vincent. Dari mata gadis itu terlihat kemarahan karena Vincent dan Vico sudah berani menyentuh nya.
"Ahhh ... " Vincent meringis karena tangan gadis itu terlihat lembut dan kecil tapi sangat kuat.
Vico bergidik negeri melihat gadis itu, ia merasa kasihan pada saudara kembarnya. Tapi, dia tidak berani maju.
"Kenapa kamu menampar ku? Apa kamu bosan hidup?" Tanya Vincent dengan geram.
Vincent menggeram keras karena frustrasi tidak bisa menemukan Mate yang dia cari. Dan sekarang dia malah kena tampar.
"Kakak, aku akan kembali ke bangunan tua menyusul Kakak Quinsha ..." Bisik Vico sembari melarikan diri dari tempat itu.
Vincent sangat kesal pada Vico yang meninggalkan nya bersama gadis aneh itu.