Chapter 107 - Hal Aneh

Quinsha terkejut ketika melihat dua timah bersarang pada punggung nenek itu.

'Apakah aku bisa membantu nenek ini? Sedangkan aku bukan dokter. Malam pun semakin larut dan aku ingin segera ketemu ayah. Tapi, aku tidak tega meninggalkan nenek ini.'Batin Quinsha dengan gelisah.

"Nona cantik, kenapa kamu hanya diam? Apakah kamu tidak mau menolong ku?" Tanya nenek tua itu dengan sinis.

Quinsha menarik nafas dalam, ia lalu berkata, "Darimana nenek mendapatkan luka tembak ini! Aku pikir luka nenek akibat tertabrak olehku.

Nenek tua itu terdiam.

"Jawabnya nanti saja! Aku akan membantu nenek mengeluarkan peluru ini dulu sebisaku. Jadi, tahanlah!" Kata Quinsha yang tidak tega melihat nenek itu kesakitan dab darah terus keluar dari lukanya.

Setelah mengatakan itu, Quinsha mulai membelah sisi luka tembak menggunakan pisau secara perlahan. Seketika itu sang merintih kesakitan setiap kali Quinsha bermain dengan pisaunya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS