Beberapa saat kemudian mereka sampai di kamar Tuan Stevan yang mewah dan nyaman. Mereka duduk di sofa dengan tenang.
"Kenzo ... Dua tahun tidak bertemu denganmu, kamu tampak lebih tampan sekarang. Kamu memang manusia serigala penuh karisma dan wibawa. Apa yang kamu lakukan di Jerman? Aku pikir kamu berada di negara F dan di suatu kota yang tidak aku ketahui." Kata Tuan Stevan memulai pembicaraan.
"Tidak perlu basa basi, sebaiknya tuan katakan apa yang tuan inginkan dari saya!" Kata Kenzo sembari menatap tajam kearah Tuan Stevan tanpa menjawab pertanyaan nya.
Tuan Stevan terkejut saat mendengar perkataan Kenzo yang sudah langsung tahu niatnya sebelum ia katakan.
'Dia memang manusia serigala terkuat!'Batin Tuan Stevan.
"Khemmm ... Baiklah!" Tuan Stevan menarik nafas lalu mencoba menyusun kata-kata nya agar Kenzo setuju memenuhi keinginan nya.
Kenzo memperbaiki duduknya lalu bersiap mendengar apa yang akan Tuan Stevan katakan.
"Aku ingin kamu melindungi anak perempuan ku! Karena dia sedang di incar oleh salah seorang Vampir yang memiliki pengaruh yang kuat di kota. Hanya kamu bisa menolongku karena aku tidak memiliki kekuatan yang banyak untuk melawannya. Jadi, aku mohon tolong aku!" Kata Tuan Stevan dengan ekspresi memohon.
Mata Kenzo berubah kecoklatan saat mendengar Tuan Stevan menyebut Vampir. Ia tahu kalau negara F sebagian besar di kuasai oleh Vampir.
"Anak Perempuanmu?" Tanya Kenzo setelah lama tetdiam.
"Iya. Dia adalah gadis kecil yang diculik oleh Vampir liar saat ia bermain di taman. " Jawab Tuan Stevan.
Kenzo pun membawa ingatannya ke masa lalu. Seketika itu muncul wajah gadis kecil yang imut sedang ketakutan dan menangis di tengah hutan.
"Aku akan pikirkan permintaan mu itu! Sekarang aku harus pergi karena aku ada urusan. Dan satu lagu! Jangan panggil aku Alpha lagi karena itu bisa memancing musuhku jika ada yang mendengarnya! Sekarang saya hidup di lingkungan manusia maka perlakukan saya seperti manusia!" Kata Kenzo dengan tegas.
Seperti yang di duga dari seoarng Kenzo. Namun Stevan tidak mau menyerah.
"Hahahaha ... Kenzo kamu tidak perlu buru-buru memutuskan sesuatu! Saya akan menunggu dengan sabar, karena saya yakin kamu pasti akan membantu saya jika kamu tahu siapa anak perempuan saya! Dan jika kamu tidak mau membantuku maka aku tidak bisa menjamin akan menyembunyikan rahasia mu!"Kata Tuan Stevan dengan percaya diri.
Kenzo menyeringai kearah Tuan Stevan "Saya rasa urusan kita sudah selesai, permisi?"
Ada rasa kesal dalam hati Tuan Stevan karena dia gagal membujuk Kenzo, Namun sebelum Kenzo meninggalkan kamarnya, Tuan Stevan memberikan kartu namanya. "Jika kamu setuju maka kamu bisa menghubungi ku di nomer yang tertera di kartu itu! Sampai ketemu di negara F!"
Setelah itu Kenzo pergi tanpa mengatakan apapun.
Tepat saat itu Kenzo menerima pesan dari asistennya yaitu Gibran.
"Ada apa?" Tanya Kenzo setelah menggeser icon berwarna hijau di ponselnya.
"Tuan ... Anda kemana saja? Saya sudah mencari anda di kamar tapi anda tidak terlihat." Kata Gibran dengan panik.
"Jangan banyak bicara! Sebaiknya kamu katakan apa yang sedang terjadi!"
"Tuan dicari oleh Tuan Robert. Dia mengatakan jika tuan tidak datang menemuinya dalam waktu tiga puluh menit, maka dia dan yang lain tidak ingin tanda tangan kontrak dengan kita." Jawab Gibran.
"Aku akan segera datang!" Setelah mengatakan itu Kenzo segera menutup obrolan lalu berjalan cepat menuju tempat pertemuan yang sudah mereka sepakati.
Kenzo kembali dengan identitas baru yaitu sebagai CEO salah satu perusahaan besar di kota A. Ia ingin mengumpulkan harta yang banyak untuk membangun kekuatan sebelum hari balas dendam tiba.
Kenzo masih ingat bagaimana kejamnya bangsa Vampir saat membantai keluarganya. Pack-nya musnah dalam waktu satu malam karena si bakar hidup -hidup oleh Raja Vampir yaitu Erick.
Sejak saat itu Kenzo berniat untuk balas dendam dengan menghancurkan semua Vampir yang ada di muka bumi ini.
Hotel Horison.
Sementara itu Valen sudah sadar dari pingsannya, seketika itu ia merasa ada yang aneh dalam tubuhnya. Ia merasa lebih segar dari sebelumnya seolah ia baru saja mendapatkan kekuatan baru yang lebih besar.
"Sudah jam 2 malam. Itu artinya aku sudah tertidur cukup lama. Chloe pasti tidak berani masuk setelah aku marahi! Tapi, apa yang sudah terjadi padaku? Benarkah aku hanya tertidur?" Tanya Valen dengan heran.
Setelah itu Valen berjalan menuju balkon kamarnya dengan pelan.
Setelah itu ia naik ke pinggir balkon lalu membentangkan kedua tangannya. Ia membiarkan sinar bulan yang tinggal sedikit itu menyentuh tubuhnya.
"Arrggg ... " Valen berteriak meluapkan kekesalah hatinya tanpa menyadari ada orang di balkon sebelahnya.