Seusai pembicaraan mereka semalam, Jesika tetap melayani suaminya dengan baik, masih menyiapkan pakaian dan memasak untuk suaminya. Baginya selama kata talak itu belum terucap dia masih berkewajiban menyiapkan semua kebutuhan suaminya walau tak sehangat dulu.
Kehangatan itu telah menguap entah kemana setelah semalam Zidane mengungkapkan isi hatinya. Hati Jesika sakit, dia kecewa namun yang namanya perasaan tak bisa dipaksa. Akan bagaimanapun dia memaksa toh nyatanya cinta suaminya masih untuk mantan istrinya. Dia bukan type wanita seperti itu, memaksa orang hanya untuk kebahagiaannya.
Pengakuan Zidane jelas saja merobek
hatinya, meruntuhkan dinding pertahanannya sebagai seorang istri. Ingin rasanya dia berjuang mempertahankan rumah tangga, tapi jika suaminya tak bahagia bahkan mengaku tak cinta, dia bisa apa.