"Kok lampu emergencynya nggak menyala?" Dhani menengadahkan lehernya ke atas sambil mengarahkan sentar ponselnya.
Mau tak mau, ia harus mencari lilin di laci dan berharap putri kecilnya tak terbangun karena kegelapan.
"Dhani, buka pintunya!" Diah--ibunya Dhani mengetuk pintu kamar sang putra.
Setelah menyalakan beberapa lilin, Dhani segera membuka pintu kamar. Adik dan ibunya segera masuk dan menghampiri papa dari Zilfa itu.
"Dhan, buruan nyalakan gensetnya, biar Ibu yang jagain Zilfa," ujar Diah--sang ibu.
Dhani mengangguk dan segera mengarahkan sentar di ponselnya ke luar kamar lalu melangkah cepat menuju ruangan belakang karena genset di simpan di gudang samping dapur.
"Agghhh!!!"
Baru saja Dhani tiba di gudang, terdengar teriakan dari Dian-adiknya. Taklama setelah itu, tangis Zilfa pun terdengar nyaring. Dengan cepat, Dhani segera menyalakan genset itu lalu berlari cepat menuju kamarnya.