Selepas dari pemakaman Mamah. Aku meminta Toni kembali ke rumah dahulu untuk mengambil beberapa barang dan surat-surat berharga. Lalu meminta dia mengantarkan aku ke sebuah bank pemerintah ternama untuk menyimpan surat-surat dan beberapa benda berharga ke dalam safety deposit box yang banyak tersedia di bank-bank besar. Kemudian mengajak Toni sebentar menikmati kopi di sebuah kedai kopi lokal yang tidak jauh dari lokasi bank.
"Ton, saya minta kunci mobilnya," pintaku, sembari menyeruput kopi hitam hangat.
"Baik, Pak." Toni lalu memberikan kunci tersebut, tepat di meja depanku.
"Mulai hari ini, kamu kembali kerja di kantor, Ton. Saya sudah hubungi Dipta, agar menyiapkan satu tempat buatmu di Sudirman," jelasku, lalu menyenderkan tubuh di kursi.
"Bapak sudah tidak butuh saya lagi?" tanyanya hati-hati. Yah, Toni ini sudah dari pertama mengikutiku, sejak saat almarhum Kakek mulai memintaku membantu untuk membesarkan bisnis keluarga Kusumateja. Selalu ikut kemanapun aku pergi.