Bude Nani terlihat berusaha menenangkan tiga orang wanita di depan rumahnya itu, sedang Mira tak terlihat di sana. Ibu mengajakku untuk segera masuk kembali ke dalam.
"Entar, Bu, Nai mau lihat adegan seru ini dulu. Siapa tahu nanti Bude Nani dijambak tiga tamunya itu?" ujarku dengan menahan senyum.
"Emangnya kamu ngapain? Mau nolongin Budemu?" Ibu terlihat menautkan alis.
"Iya, mau nolong ... nolong buat nyorakin." Aku terkekeh.
"Hus, nggak boleh gitu, kualat kamu nanti!" Ibu melotototiku.
Aku menutup mulut, menahan tawa. Kini mata kami kembali ke pemandangan depan rumah. Eh, suasana semakin memanas, Bude menyiram satu ember air kepada tiga tamunya itu.
"Ya Tuhan!" Ibu memegangi dadanya menyaksikan kebrutalan Kakaknya itu.
Tiga tamunya itu semakin meradang dan kini mengurubuti Bude Nani. Beberata tetangga yang kebetulan menyaksikan adegan itu hanya menonton saja.
"Nai, ayo bantuin Budemu sana!" Ibu menarikku turun dari rumah.