Sejak pertengkaran malam itu, selama dua hari aku dan Mas Dika hanya diam-diaman. Saat makan Mas Dika menatap sekilas layar ponselnya yang menyala. Sedangkan aku yang berada di seberangnya hanya bisa melirik tanpa tahu apa yang sedang ia lihat.
Jantungku berdentum. Hening! Aku merasa tertikam oleh kesunyian yang tercipta di antara kami. Tanpa ada satu orang pun di antara kami berdua yang mau membuka suara. Baru kali ini Mas Dika begitu marah padaku. Sikapnya padaku seakan aku lah yang bersalah saat ini.
Setelah pertengkaranku dengannya malam itu. Siangnya Mas Yoga mengirimkan chat padaku. Ia mengirimkan bukti yang selama ini aku tunggu-tunggu. Foto Mas Dika duduk mesra dengan seorang wanita yang menggendong seorang anak kecil. Wajah wanita itu memang tidak terlihat jelas karena diambil dari jarak yang cukup jauh.