"Sayur," teriakku pada tukang sayur yang biasa lewat di depan rumah.
"Mas, sini, biar aku saja yang belanja," ucap Ranaya dengan telapak tangan mengadah meminta uang.
Enak saja, dia pikir aku ini suami b*d*h. Pasti kalau Ranaya yang belanja, kembaliannya akan diambil. Kalau setiap hari seperti itu, dia akan punya uang. Kalau punya uang, pasti seenaknya sendiri. Seperti mantan istriku.
"Tidak, patuhi saja aturanku!" teriak ku yang makin kelabakan memerintahnya karena emosi
Aku segera keluar menghampiri tukang sayur yang sudah berhenti. Terlihat ada beberapa ibu-ibu yang juga berkerumun untuk belanja.
"Aduh, Mas, istrinya masih tidak mau disuruh belanja?" tanya seseibu sembari sibuk memilah sayuran hijau.
"Iya, ya, apa-apa tidak mau. Diajak kumpulan RT menolak. Diajak PKK menolak. Kok betah banget, sih, Mas, istrinya di rumah terus?" sambung seseibu lainnya.