Ada rasa tak rela jika harus melepas Sofyan menikah, aku khawatir dia akan lupa dan mengabaikan aku, tak peduli lagi dengan adik-adiknya. Aku sungguh sangat takut itu terjadi, apalagi jika perempuan yang dinikahi Sofyan adalah perempuan penuntut sungguh aku tak rela.
"Ma, aku sudah bilang pada kedua orang tuanya. Perempuan ini dari keluarga pesantren ma, dia perempuan baik-baik. InshaAllah Sofyan sudah mengenalnya."
Aku terpaku pada kata pesantren, ah sedikit lega setidaknya calon menantuku orang yang paham agama dan pasti mengerti posisi suaminya yang masih menjadi milik ibunya sampai kapanpun.
"Kamu yakin dia tak akan memisahkan kamu dari ibu?"
"Aku yakin ma, dia pasti paham."
"Mama takut, mama tak mau kehilangan kamu. Diabaikan oleh papa kamu mungkin mama bisa kuat tapi jika oleh anak mama tak tahu."
"Nggak ma, gak akan ada yang berbeda. Aku akan tetap memperhatikan mama, gak akan ada yang berubah, aku akan selalu ada buat mama. Aku janji."
"Bener ya, kamu janji?"