"Jesika, Mama butuh uang untuk perawatan Mia. Tidak semua biayanya ditanggung asuransi," pinta mama di telepon pagi ini.
"Kenapa semalam Mama tidak minta saja sama Bang Zidane? Biasanya Mama tidak segan minta sama dia," cetusku dengan nada kesal.
"Mama tidak enak hati. Nanti kalau Mama minta terus, Zidane merasa terbebani. Nanti dia bakal pikir dua kali untuk menikahi Mia," sahut mama dari ujung sana.
"Mia sekarang bukan tanggung jawab Jesika lagi, Ma. Dia tanggung jawab Bang Zidane, calon menantu Mama," tolakku tegas.
"Kamu akan menceraikan Zidane?" tanya mama dari ujung sana. Nada bicara mama seperti ragu kalau aku bakal melepas laki-laki yang sudah menghamili puteri bungsunya itu.
"Secepatnya. Mama tidak usah khawatir," tandasku cepat.
"Maaf, Ma. Jesika sibuk. Jesika kerja dulu. Mulai sekarang Mia jadi tanggung jawab Bang Zidane. Kalau Mama butuh apa-apa, telpon saja dia," ucapku lagi lalu segera menutup panggilan.