"Tukang ojolnya ganteng sekali. Ren, lihatlah. Mas Ojol gantengnya lebih paripurna daripada kamu."
Aku terkekeh mendengarnya, apalagi melihat ekspresi Reno yang tampak kesal dengan ucapan pacarnya itu.
"Mas Ojol mau jemput si culun? Batalin aja pesanannya, Mas. Biar Anggi saja yang pesan, nanti Anggi kasih tips." Anggi tampak menggoda Mas Azam yang masih terbalut dengan seragam drivernya.
"Apa-apaan sih, Gi. Kegatelan," ucap Reno yang terkesan cemburu.
"Siapa kamu namanya? Anggi? Iya benar Anggi. Jika suatu saat ada pesanan atas nama dirimu, akan aku batalin orderannya. Dan ingat, jangan pernah macam-macam sama Hasna. Ayo, Dek!"
Lelaki itu menggandeng lenganku, lalu memasangkan helm kepalaku. Motor berjalan sedangkan Anggi tampak terkejut dengan apa yang baru saja di dengarnya.
Aku menatap wajah Mas Azam dari balik spion. Ia memang lelaki yang ganteng. Bahkan Anggi yang cantiknya paripurna itupun mengaguminya. Mbak Vina akan menyesal jika terus-terusan menyiakan Mas Azam.