Bab 256
"Kamu kapan datang? Aku belum sempat masak. Harusnya kamu telpon dulu tadi. Biar aku bisa siap-siap."
Nadin tersenyum sembari menggeleng pelan. Perlahan dia membalas pelukan Bilaa. Gadis yang lima tahun lalu dia bantu dari kejaran beberapa anak buah rumah bordil. Memejam guna meraba rasa yang perlahan menghangatkan hati. "Aku cuman mau nginap semalam. Kamu tidak perlu repot-repot. Aku juga sudah makan sebelum datang kesini." makan makanan rumah sakit tepatnya. Makanan hambar yang nyaris tak punya rasa.
Bilaa mengangguk sungkan. "Benar? Kalau mau makan lagi. Aku bisa masak sekarang."
Lagi Nadin menggeleng. "Kamar bersih kan, Bil? Soalnya mau langsung tidur. Capek." lirihnya mengalihkan pembicaraan. Bilaa tipe gadis tidak enakan. Jika terus dibahas. Bisa sampai besok pagi dia akan tetap merasa tidak nyaman seperti sekarang, selalu meminta maaf.
"Iya, kamar memang selalu aku bersihkan. Takut kalau kamu datang dadakan seperti ini."
