Melihat Revan terbentur
Yura tidak om bisa menahan dirinya untuk tertawa. "Om Revan kok pintunya di cium sihh" Ucapnya tanpa berhenti tertawa membuat Revan tambah malu saja "dasar bocah meyebalkan " gumam Revan "
"Berhenti tertawa ini sama sekali tidak lucu"
"Iya dehh maaf, abisnya lucu liat om kejedot, jarang-jarang kan ada orang ganteng ke jedot pintu, tapi om tenang aja meskipun terlihat konyol tapi itu ga ngebuat kegantengan om luntur kok "Ucap Yura di tengah-tengah tawanya yang mulai mereda.
"Otakmu memang lemot berapa kali aku bilang jangan pernah panggil om " Pura-pura marah menutupi rasa malunya .Karna sejujurnya Revan termasuk orang yang tidak suka marah.
Yura pun berhenti tertawa "Oke bos, maafin segala kehilafan yura "Jawabnya tanpa merasa tersinggung dengan ucapan Revan.
"Jangan lupa belajar sebelum tidur, nilaimu harus ada kemajuan dari sebelumnya "Ucap Revan mengalihkan pembicaraan.