"Syukurlah kamu datang tepat waktu, Mas. Istrimu ini telah berbuat semena-mena pada kami, ia bahkan sempai menampar dan memukuli Ibu secara membabi buta." Adu Mita sesegera mungkin, menambah-nambah cerita yang tidak sepenuhnya benar. Wanita yang selisih umurnya agak jauh dari Mas Hans itu kini memeluk tubuh sang kakak erat.
Sementara di sisi lain, Mbak Metta baru saja membantu Ibu mertua kami untuk berdiri. Terlihat agak susah payah karena Ibu yang terus mengadu kesakitan, kontras sekali dengan penuturan Mita sebelumnya. Ibu dan anak rupanya sangat ahli dalam hal bersandiwara. Patut diacungi jempol!
Sejurus kemudian, semua mata mengarah padaku bahkan seperti siap menelanku bulat-bulat. Aku tak mau kalah, kubalas tatapan sengit dari keempatnya. Mas Hans berjalan beberapa langkah ke arahku ....