Di tempat lain
"Tiga belas hari dari sekarang, kehidupanmu akan berubah drastis."
Keningku mengernyit mencerna kata-kata nini tua yang sehari-harinya nongkrong di sudut bangunan mall yang sering kukunjungi bersama Alin setelah jam kuliah selesai.
Alam bawah sadar pikiranku sejenak bergerak mundur pada kejadian tiga belas hari yang lalu ketika Alin tiba-tiba iseng menunjuk ke arah dimana orang tua itu duduk.
"Oliv, banyak orang yang bilang, kalau Nini tua itu ramalannya benar-benar manjur loh. Yuk kita coba," ajak Alin iseng dengan mata berbinar-binar.
"Ogah ah. Aku nggak percaya begituan. Kalau kamu kasian sama Nini tua itu kasih aja duit. Nggak usah pakek di ramal segala, lagipula aku gak percaya yang begituan!" ucapku sembari menarik tangan Alin untuk segera masuk ke dalam mall.
Bukannya menurut, Alin malah berjalan mendekati Nini tua itu. Dengan menghela napas panjang aku mengikutinya.
"Nek, saya--"