Pove Jesika
"Bu, apa aku terlalu berlebihan dalam menyikapi Wisnu?" tanyaku saat kami sudah berada di dalam mobil, yang mulai dilajukan oleh Bang Zidane.
Aku duduk di barisan kedua bersama Ibu . Sedangkan Bang Zidane dibagian kemudi.
"Gimana ya, Ibu juga bingung. Ibu memang kurang setuju jika kamu akhirnya bersama dia, tapi, Wisnu orang yang pertama kali membantumu saat kesusahan, apalagi selama ini dia begitu baik denganmu." ucap ibu
"Tapi menurut Jesika, Wisnu sudah keterlaluan, Bu. Apa coba maksudnya mengirimkan foto ku ke nomor Mas Zidane" ucapku dengan bibir mengerucut.
"Ya mungkin maksud Wisnu itu baik. Kita kan belum mendengarkan penjelasan Wisnu. Mungkin niatnya gini, ini loh wanitamu, istrimu, lihatlah wajahnya begitu cantik untukmu , gitu mungkin maksudnya!"