Aku tersentak kaget, kala satu ember cucian penuh itu mendarat sempurna tepat di sampingku.
Siapa lagi pelakunya jika bukan Bu tuti mertuaku sendiri.
"Nih, sekalian cuciin punya ibu." Ujarnya ketus.
"Sekalian punya sepupunya Sofyan dia numpang untuk mencuci" Sambungnya, kemudian berlalu meninggalkan ruang khusus mencuci.
Aku mendesah pelan, merasa lelah dengan semua ini.
Sudah Enam bulan yang lalu aku menikah dengan Mas Sofyan.
Setelah menikah, Mas Sofyan memboyong ku ke rumahnya, hingga sampai saat ini aku telah hidup berdekatan bersama sepupunya dan mertuaku memilih ikut tinggal di rumah satu atap dengan kami. Sedangkan Mas Faris sepupunya Mas Sofyan sangat berdekatan dengan ku, membuat lama-lama aku tidak betah menghadapi perilaku istrinya Mas Fajar.
Hampir satu tahun lamanya, aku bagaikan pembantu tanpa gaji. Setiap hari, yang ku lakukan tak jauh dari pekerjaan rumah. Tak heran jika sekarang tubuhku terlihat lebih kurus dari sebelum menikah.