Hari ini tepat empat bulan usia pernikahan kami. Hari demi hari Bang Zidane mulai berubah menjadi sosok suami yang perhatian. Tapi entah kenapa aku belum bisa mempercayainya, mungkin karena kejadian tempo hari saat dia menyebut nama Ranaya setelah kami selesai memadu kasih.
Sakit rasanya suami menyebut nama wanita lain. Tapi ku coba berfikir positif, membuang segala prasangka buruk yang ada.
Mungkin orang bilang aku wanita bodoh, menerima suami yang masih mencintai mantan istrinya, atau ini juga kesalahanku. Tapi bukankah semua orang punya masa lalu. Dan kini Bang Zidane melupakannya dan merajut asa bersamaku. Tak ada salahnya kan memberi kesempatan?
Selagi keduanya mau sama-sama berjuang mempertahankan mahligai pernikahan, maka tak ada alasan untuk berpisah bukan?
****
Tumpukan berkas laporan ku pelajari satu persatu. Banyak yang harus ku laporkan segera.
Tok
Tok
Tok
"Masuk..."
Aku masih asyik menatap layar komputer dan memasukan satu persatu data ke dalamnya.