Esok harinya, Ranaya akhirnya membuka kedua matanya, hal pertama yang dilihatnya adalah atap dinding yang serba putih. Setelah diamati kembali, barulah Ranaya menyadari jika saat ini dirinya tengah berada di rumah sakit.
Tampak Sofyan tertidur sambil duduk di samping ranjangnya. Ia heran, kenapa harus Mas Sofyan, biasanya juga Mega yang menjaganya jika sedang berada di rumah sakit.
Ranaya pun akhirnya teringat jika semalam Mas Sofyan telah menolongnya bersamaan dengan sebuah pengakuan yang tak pernah di sangka-sangka sebelumnya, yaitu melamarnya.
Duh Gusti, entar kalau Mas Sofyan bangun aku harus ngomong apa, mau ditaruh mana wajahku ini. Lagian semalam tuh beneran atau becanda gak sih ngelamarnya?
Meski semalam Ranaya dalam kondisi trauma dan jasa Mas Sofyan tak bisa diabaikan, tentu saja Ranaya patut bersyukur karena berkat Mas Sofyan dirinya kini dalam keadaan baik-baik saja.