Tenanglah Ranaya, tenang! aku datang untukmu, aku ini Sofyan bukan Zidane!" Ucap Sofyan sembari membebat tubuh Ranaya dengan selimut tebal, kemudian memeluk wanita tersebut hingga tubuh yang mulanya bergetar hebat akhirnya tenang.
"Mas Sofyan!" Akhirnya tangis Ranaya pecah setelah menyadari kehadiran Sofyan disisinya
Zidane sungguh tak rela melihat perlakuan Sofyan terhadap Ranaya, apalagi di depan matanya langsung."jangan kau sentuh Ranaya ku, dia milikku!"
Mendengar suara Zidane yang masih dalam kondisi sadar, tentu Ranaya langsung kembali ketakutan. Ia segera menjauh dari pelukan Mas Sofyan.
"Pergi! Pergi kalian semua!" Teriak Ranaya kembali ketakutan. Jiwanya terasa malu atas apa yang hampir saja terjadi. Ranaya semakin menyusut dan memperkuat selimut yang menutupi tubuhnya.
"Tenanglah Ranaya!" Ucap Sofyan yang semakin kesal melihat Zidane tengah membuat Ranaya ketakutan lagi.