"Loh, loh kamu mau kemana, Mas?" teriak Bunga.
"Jaki!" panggil Ibu mertuaku.
Mas Jaki malah keluar dari dealer mobil ini, tidak menanggapi panggilan Bunga dan juga Ibunya. Dia juga melewati aku tanpa berbicara sedikitpun. Dirinya juga tak peduli kalau si kasir terus memanggilnya, apa jangan-jangan Mas Jaki mau kabur?
"Kalau suami mbak kabur siapa yang akan tanggung jawab?!" tanyanya pada Bunga, mungkin dia pikir Bunga adalah istrinya Mas Jaki karena dari tadi mereka juga tidak berjarak.
"Eh, ah anu---" gagap mulut bunga berkata.
"Ana anu apa, Mbak? Kalau begini bagaimana coba? Saya juga yang ikut repot karena ulah kalian!" ucapnya kesal, jikalau aku jadi dia pun pasti akan sangat jengkel jika bertemu dengan costumers seperti mereka. Terlebih tingkah laku mereka sebelumnya jauh dari kata baik.