Pove Mega
Pagi ini aku bergegas menuju sebuah bank, tekadku sudah bulat untuk memindahkan seluruh saldo rekening ini ke dalam rekening yang baru. Mas Jaki juga sudah pergi bekerja, jadi aku bisa lebih leluasa.
"Mau kemana kamu pagi-pagi begini?" tanya Ibu mertuaku, dirinya tengah menonton TV. Tiada hari tanpa menonton televisi, seperti candu untuknya.
"Aku mau mengecek toko milik Ranaya Bu." jawabku, lalu buru-buru pergi.
"Masih pagi bukannya dirumah malah kelayapan, kayak masih gadis saja! Sudah jadi istri orang kok enggak sadar diri juga!"
Aku tidak mempedulikan omongan Ibu, terserah dia saja mau menyebut aku apa. Yang terpenting saat ini aku harus berhasil menjalankan rencana ku. Aku terpaksa naik taksi karena Mas Jaki telah membawa mobilku untuk bekerja, katanya sih malu kalau pekerja kantoran tidak membawa mobil. Baru juga diterima kerja dki kantor tapi lagaknya melebihi bos.