Bab 130
"Jangan pernah berpikiran untuk menggugat cerai aku, Dek."
"Kamu ingin aku lebih percaya lagi padamu kan, Mas?" tanyaku yang langsung dijawab iya oleh Mas Jaki.
Aku langsung mengambil sebuah map yang berada di belakang kursi yang di duduki oleh Mbak Dinda. Ini semua juga berkat ide dari Mbak Dinda dan Mas Gito, mereka berdua buru-buru menyiapkan semuanya tadi sebelum Mas Jaki datang ke rumah ini.
"Apa ini?" Mas Jaki terlihat ragu ketika aku menyerahkan map itu padanya.
"Buka saja langsung," sahut Mbak Dinda. Dia juga menatap aku dengan yakin, kami berdua bahkan tak sabar untuk segera melihat bagaimana reaksi Mas jaki, aku yakin dia pasti tidak akan menduga hal ini.
Matanya kini mulai fokus membaca kata per kata yang tertera di surat itu. Matanya terbelalak lebar kala melihat ada sesuatu yang sangat penting di kertas itu, sebuah materai!
"A-apa maksud semua ini? Kenapa sampai membuat surat perjanjian, meg? Kamu tidak percaya pada suamimu sendiri?" tanyanya bertubi-tubi,