Mendadak sedikit shock menyadari di mana keberadaanku saat ini. Karena tubuhku terasa melemas, perlahan kucoba duduk di kursi teras. Aku termenung beberapa jenak, menata debaran jantung agar lebih tenang. Sesaat kemudian muncul ibu yang menyambut kedatangan kami tadi. Sembari membawa nampan yang tersedia dua gelas teh dan sepiring Bolu Kemojo.
"Silakan diminum dan dicicipi kuenya. Ngomong-ngomong siapa namanya?" Ibu itu memindahkan hidangan dari nampan ke meja kecil di antara dua kursi yang kami duduki.
"Ranaya , Bu," jawabku sambil mengangguk.
"Terima kasih Ranaya sudah mengantarkan emaknya Arul pulang ke rumah. Padahal kami sudah melarang beliau supaya tidak usah dulu ke luar rumah. Tapi tadi emak bersikeras karena semenjak sering sakit kepala, sudah jarang sholat di masjid, rindu katanya." Si Ibu mulai bercerita.
"Ooh, jadi tadi itu emaknya Ustaz Arul, ya?" tanyaku ingin memastikan bahwa aku tidak salah orang.