Bab 125
Sepeninggal Bu Aminah, Jesika kembali melamun dan perlahan air matanya jatuh tanpa permisi, segala rasa cinta yang ia curahkan dan semua kebohongan yang selama ia tutupi demi mendapatkan suami orang kaya kini telah sirna, dengan menanam kebohongan semua terungkap.
Sungguh ironis dan kejam di jaman yang sudah canggih ini masih berharap raka akan tumbuh menjadi pewaris dan mempimpin perusahaan atau menjadi penerus keluarga anderson kini telah hilang bersama mimpi-mimpi.
"Kuat Jesika, kamu harus kuat demi anakku dan demi mencari bayi yang telah mantan pacarku buang," ia berbicara sendiri menguatkan diri, demi kedua anaknya ia harus tangguh menghadapi cobaan, dan mereka yang telah membuang dirinya dan anakku biar Tuhan yang membalas, karena iya yakin Tuhan tidak tidur, dan akan membalas setiap perbuatan hamba-Nya.