Ranaya memegang pipinya yang terasa panas, ia tidak menyangka akan mendapatkan tamparan seperti ini. Sementara itu jinghi masih menatapnya dengan tajam. Namun berbeda dengan Jesika, wanita pelakor itu terlihat begitu tenang.
"Masih mau menuduhku pelakor, asal kamu tahu. Aku menikah dengan bang Zidane, atas dasar suka sama suka bukan aku yang mengejarnya. Tetapi dia yang menginginkan aku sebagai istrinya. Jadi apa salahnya aku menerima lamarannya. Lagian kamu yang sombong tidak mau di madu, dan sekarang ngejar-ngejar, sepertinya ingin kembali" ucap Jesika tidak ingin di salahkan. Sebenarnya yang di ucapkan Ranaya benar adanya.