Chereads / The Crazy Mob / Chapter 4 - Chapter 2 : Manipulating

Chapter 4 - Chapter 2 : Manipulating

Dio, Kalender Kekaisaran 1506, Bulan 3, Hari 3. Otherworld Phantom, Kota Iztlan.

Tingkatkan Afeksi Target Dan Pakai Skill Manipulating All Races' Untuk Mendapatkan Izin Masuk Kota dan Informasi Tentang Dunia Ini. Ini adalah rencana ku untuk saat ini.

Pertama tama aku harus tahu dulu berapa Afeksi penjaga gerbang di depanku, alias target.

Aku melihat penjaga tersebut dan dalam hati aku mengatakan 'Lihat Afeksi Milik Target'. Setelah aku mengatakan itu, muncul bacaan di atas kepala penjaga tersebut.

[Jumlah Afeksi : 0]

Ternyata Afeksi penjaga gerbang ini adalah 0. Wajar saja sih, kami belum berkenalan dan aku juga baru sampai disini.

"Hei, kau. Kenapa diam saja dan melamun disana? Jangan jangan...." Penjaga tersebut langsung mengacungkan pedangnya kearahku.

"Apa kau Iblis? Jika tidak menjawab dalam 5 Detik, aku akan langsung menyerangmu"

"Heh.... tunggu tunggu Tuan, aku bukan Iblis. Dari mana pemikiran seperti itu datang, aku baru saja sampai disini. Aku hanya ingin makan, tidak kah Tuan kasihan kepadaku?"

Dari sini aku akan langsung berakting sebagai orang lemah yang tidak memiliki apapun dan sudah sangat putus asa untuk tetap hidup.

"Hanya ingin makan? Aku akan memberikan kau makanan jika kau bisa buktikan dirimu bukan Iblis. Kami sangat waspada terhadap Iblis akhir akhir ini"

"Baiklah... Jika Tuan ingin membuktikannya silahkan saja periksa saya sampai Tuan puas. Tapi saya juga sangat terhina dengan ini jadi saya akan bunuh diri setelahnya, terlepas saya Manusia atau Iblis"

"..." Penjaga itu terdiam di tempat

"Tunggu apalagi, Tuan? Bukankah Tuan ingin memeriksaku? Periksa saja sampai puas, padahal aku hanya ingin makanan. Tapi, jika begini aku lebih baik mati daripada terus di curigai sebagai Iblis oleh sesama Manusia"

"..."

"Hahaha.... Biarkan saja begini, aku memang seharusnya mati dari awal. Tidak tahu mengapa aku dijual ke Iblis oleh orang tuaku seminggu yang lalu, aku akhirnya berhasil melarikan diri dari tempat neraka itu. Tapi, ketika sesampainya aku disini, aku malah di curigai dan Tuan sangat waspada terhadapku. Kalau begini aku tidak peduli lagi. Aku akan bunuh diri saja sekarang..." Aku tertawa sambil menangis. Aku heran dengan diriku sendiri, bagaimana bisa aku sehebat ini dalam berakting. Aku mengecek Afeksi penjaga tersebut dan tertawa sedikit untuk menutupi keterkejutan ku.

[Jumlah Afeksi : +2]

Tidak, masih belum cukup Afeksi dari target.

Aku bersiap siap untuk menggigit lidahku supaya lebih meyakinkan bahwa aku akan bunuh diri. Jika aku tidak di hentikan, dia pasti akan sangat menyesalinya. Pasti dia akan begitu.

Wave, Kalender Kekaisaran Tahun 1506, Bulan 3, Hari 3. Otherworld Phantom, Kota Iztlan.

'Apa-apaan pria ini?!! Kenapa dia begini? Aku tidak mengerti sama sekali, padahal aku hanya ingin memastikan apakah dia Iblis atau bukan. Jika terus begini, aku yang bakal disalahkan!'

"...….Kalau begini aku akan bunuh diri saja sekarang....." Pria tersebut seperti akan menggigit lidah nya sendiri.

Dia benar benar akan bunuh dirinya dengan menggigit lidahnya, bagaimana pun caranya aku harus menghentikannya! Setelah mendengar ceritanya secara singkat aku langsung menyesali perbuatanku, bagaimana bisa aku meragukan ras ku sendiri. Aku sangat jahat jika membiarkan pria yang di depanku ini mati. Padahal dia hanya ingin makanan.

"Tunggu!! Tunggu sebentar... Jangan gegabah, oke? Aku akan memberikanmu makanan dan aku akan membiarkanmu masuk ke kota, jadi tenangkan dirimu dan jangan menggigit lidahmu, ok?" Aku akan berusaha keras untuk menghentikannya bagaimanapun caranya!

"....Tidak akan! Kau sudah membuatku memilih pilihan ini, bagaimana kau bisa bertanggung jawab atas semua ini? Aku sudah berlari dan bertahan hidup di gurun pasir tersebut, aku akhirnya bisa sampai sini. Aku baru juga keluar dari Neraka dan apakah disini juga Neraka? Hahaha.... Lebih baik aku mati saja jika akhirnya aku akan kembali juga ke Neraka...."

Dia ingin menggigit lidahnya lagi, aku harus melakukan sesuatu!

"Jangan lakukan itu, kumohon... Aku salah telah meragukanmu, tolong jangan bunuh diri. Mari kesini aku akan memberikan makanan padamu" Aku sangat memohon padanya. Aku tidak tahu kenapa tapi aku sekarang sedang menangis selagi memohon padanya untuk tidak membunuh dirinya sendiri.

Aku sangat prihatin padanya, menurut ceritanya dia dijual atau lebih tepatnya di tumbalkan oleh orang tuanya ke Iblis. Aku yang dari kecil tidak pernah merasakan kerasnya hidup sepertinya, hanya ini yang bisa ku lakukan.

Aku tahu dia bukan orang jahat dan semua ceritanya itu adalah kejujuran dari hatinya. Aku bisa tahu dengan melihatnya sekarang. Jadi tidak masalah untuk membawanya ke kota dan memberinya makanan.

Aku dari tadi tunduk mohon kepadanya mulai melihat ke wajahnya yang kacau akibat tangisan dan putus asa akan kehidupan.

SEHARUSNYA BEGITU

Sebelum aku menaikkan wajahku untuk melihatnya aku mendengar suara nya.

"Hah... Sangat melelahkan berakting seperti ini, oke lah aku lihat dulu sudah berapa Afeksinya terhadapku"

Tiba tiba wajah dan ekspresinya sangat berbeda dari beberapa saat lalu, wajahnya sekarang terlihat sangat kejam, jahat dan sangat gelap untuk orang yang sudah putus asa. Pupil mata hitamnya berubah menjadi merah. Dia berdiri seperti layaknya bangsawan diantara bangsawan dan raja diantara raja.

Dia tersenyum.

'Sangat mengerikan. Tidak boleh seperti ini, jika dia dibiarkan begitu saja kerajaan ini akan hancur. Dia terlihat seperti para Komandan Raja Iblis yang sangat cerdik itu. Aku tidak tahu lebih buruk mana senyuman diantara mereka berdua, tapi dia sudah seperti Iblis diantara Iblis'

"Oh, ternyata sudah melebihi +5 Afeksi, sekarang sudah +7. Mungkin sudah saatnya. Skill Manipulating All Races' Aktifkan!"

Aku tidak tahu dia berbicara apa, tapi sepertinya aku sudah di tipu olehnya selama ini.

Pikiranku sangat kosong. Tiba tiba saja seperti pikiranku sangat kacau dengan situasi ini, pikiranku seperti dikendalikan.

'Kemana orang yang sangat putus asa tadi pergi? Padahal aku sudah sangat mengasihani nya dari dalam hatiku. Tapi apa apaan dengan perubahan ini? Tidak, pasti ini adalah wajah aslinya'

Aku yang tidak mau repot repot lagi, segera mengambil pedang yang ku sarungkan kembali tadi. Dan segera menebasnya.

"Sialannnnnn...!!!!" Aku berteriak dan menebasnya.

Tapi, sebelum aku menebasnya. Aku melihat dia tersenyum dan dia mengatakan sesuatu yang sulit dimengerti.

"Lima"

"...."

"Empat"

"Apa yang kau rencanakan!!"

"Tiga"

"Sialan....."

"Dua"

"Haaa..." Aku menebasnya.

"Satu.... Game over untukmu, Tuan Wave"

Seketika setelah dia selesai menghitung mataku menjadi gelap dan pikiranku kosong, tapi aku berusaha untuk melihat apa yang terjadi. Aku melihat kedepan yang adalah arah tebasanku.

Tapi, sangat aneh. Aku seharusnya menebas pria tersebut, tapi di depanku tidak ada siapa siapa. Aku mencarinya di sekitar, ternyata dia ada di belakangku.

"Sudah ku bilang ini Game Over, Tuan Wave. Selamat tidur..."

Pandanganku menjadi sangat kosong dan aku seperti mati, menjadi kosong.

Dio, Kalender Kekaisaran Tahun 1506, Bulan 3, Hari 3. Otherworld Phantom, Kota Iztlan.

"Hah... Sangat melelahkan berakting seperti ini hanya untuk mendapatkan +7 Afeksi dari 1 target saja. Jika kedepannya begini, aku akan cepat mati karena stress. Tapi, disini lah serunya. Tingkat kesulitan tinggi ini sangat aku sukai"

Aku ingin mengeceknya sekali lagi Afeksi yang aku dapatkan dan aku ingin tahu bagaimana cara Skill Manipulating All Races' ini bekerja.

"Cek Afeksi Wave"

[Jumlah Afeksi : +7]

Ternyata memang 7 point' Afeksi milik Tuan Wave kita.

"Buka Informasi Lanjut Skill Manipulating All Races"

Skill : Manipulating All Races

Skill ini akan aktif jika memenuhi syarat syarat tertentu, di antaranya :

1. Pemilik Skill harus meningkatkan Afeksi yang dimiliki oleh target kepada Pemilik Skill

-Minimal +5 Afeksi untuk manusia biasa, +10 untuk manusia yang memiliki ketahanan mental yang kuat, +20 untuk manusia yang memiliki item ketahanan mental

2. Pemilik Skill harus berbicara langsung dengan target tanpa perantara

3. Pemilik Skill harus berada di dekat target minimal 3 menit untuk pengaktifan Skill Manipulating All Races

Informasi Lanjut :

Fitur Fitur yang ada saat target terkena Skill Manipulating All Races :

1. Pencucian Otak : Membuat target mengikuti perintah apapun dari pemilik Skill. Dibutuhkan +5 Afeksi.

2. Penghapusan Memori : Menghapus semua memori atau kenangan dari target yang terkena Skill ini. Dibutuhkan +5 Afeksi.

3. Mengubah Ingatan : Mengubah seluruh ingatan dari target yang terkena Skill ini. Dibutuhkan +15 Afeksi.

4. Membaca Pikiran : Membaca seluruh pikiran target yang terkena Skill ini. Dibutuhkan +20 Afeksi.

5. Bunuh Diri : Target yang terkena Skill ini akan melakukan bunuh diri. Dibutuhkan +5 Afeksi.

+Tambahan : Setelah 3 Menit pengaktifan Skill ini, pikiran target akan menjadi kosong dan tidak akan sadarkan diri selama 15 Menit. Pengguna Skill harus memilih dari salah satu fitur diatas atau Skill ini akan lepas dari target, tetapi Afeksi target akan tetap sama.

"Wow, banyak sekali fitur dan pilihannya. Mungkin untuk sekarang aku akan menggunakan Pencucian Otak supaya Tuan Wave kita mematuhi semua perintah ku~"

Aku tanpa ragu langsung memilih pilihan Pencucian Otak.

Aku ingin mengetahui semua informasi terkait dunia ini dan paling penting ialah makanan dan minuman. Aku tidak berbohong tentang aku meminta makanan, aku memang sedang di kondisi sangat kelaparan.

Pertama-tama aku akan memberikan perintahku pada Tuan Wave kita ini.

"Tuan Wave, aku perintahkan kau untuk membiarkan aku masuk kedalam kota, dan jika ada yang melarang, kau harus menjawabnya dengan sempurna tanpa menimbulkan kecurigaan. Setelah itu bawa aku makanan dan minuman karena aku sangat lapar"

"B-b-baik... Akan aku laksanakan" Tuan Wave menjawabnya dengan nada yang sangat kosong dan ekspresi kosong. Ah... Aku sangat menyukainya, dia sekarang mirip seperti boneka yang telah rusak. Aku ingin menciptakan lebih banyak boneka seperti Tuan Wave ini.

Setelahnya, Tuan Wave menuntun jalan menuju kota. Aku mengikutinya, karena akan sangat mencurigakan jika aku yang berjalan duluan. Aku akan tetap berakting sebagai orang yang sangat miskin akan makanan.

Beberapa saat kemudian, kami sudah sampai didepan pintu gerbang kota Iztlan yang besar ini. Ada seorang pria yang menjaga pintu tersebut seperti Tuan Wave, dia sepertinya teman dari Tuan Wave. Jadi kita serahkan sisanya pada Tuan Wave kita ini.