Yoona benar-benar dibuat jatuh hati dengan bayi itu. Naluri keibuannya tumbuh dalam sepersekian menit saja setelah merasa dibutuhkan olehnya.
Sembari memegang botol susu Gerald, Yoona membaringkan bayi itu di ranjangnya. Dengan sentuhan tangan dan tepukan lembut Yoona, Gerlad semakin larut dalam tidurnya.
"Apa mereka tak pernah memberimu susu? Mengapa kau begitu terlihat lahap saat minum?" tanya Yoona pada udara.
Dia tahu jika dia tak akan dapatkan jawaban apa pun saat ini. Dia tak mungkin tahu bagaimana keluarga itu mengasuh Gerald selama ini. Bayi yang sudah dibersihkan dan dirapikan oleh dua pembantunya itu sudah berubah saat ini. Dia terlihat sehat dan terurus.
"Aroma bajumu saja masih baju baru, Nak. Kau begitu tampan," lirihnya.
Tiba-tiba Yoona teringat dengan bayi yang pernah dia kandung. Bayi laki-laki yang harus Tuhan ambil bersama dengan tempat tinggalnya selama lima bulan di dalam sana.