Fabio terbangun dari lelap tidurnya. Dia bergumam tak mengerti. Beberapa kali dia memejamkan matanya sembari mengingat apa yang terjadi dalam mimpinya itu.
"Yoo ... Yoo ...," kata Fabio beberapa kali mencoba mengingat.
Dia masih mencoba memutar otaknya. Otaknya kosong, sama sekali tak ada yang bisa dia ingat. Yang dia ingat hanya sebuah tempat yang berlatar hutan hijau dan sungai yang jernih mengalir di sisi kanan dan kirinya. Terlihat juga bunga lavender yang berayun diterpa angin sepoi.
"Di mana ini sebenarnya? Mengapa terlihat sangat asing untukku? Mengapa tak ada orang lain selain diriku di sini?" ujarnya.
Setelah memutar otak, nama Yoona kembali muncul di benaknya. Sesekali Fabio menyebut ulang nama-nama itu, dia masih berusaha mengingat. Mengapa hanya nama itu yang muncul di otaknya.
"Yoona, siapa dia? Siapa Yoona?" tanya Fabio dalam hati dan otaknya.
Tak ada bayangan apa pun yang tergambar. Hanya sebuah nama tanpa memori yang muncul id otaknya saat itu.