Fabio memeluk erat istrinya yang akan segera berangkat. Fabio mengendus dalam aroma tubuh istrinya yang sangat dia cintai itu. Bagaimanapun dia tak ingin membuat Amanda merasa terbebani dengan perkataan ibunya.
"Nikmati waktumu, Sayang. Kembali dengan keadaan yang baik dan suasana yang lebih menyenangkan," ujar Fabio.
"Tentu saja. Aku akan lakukan semua yang aku mau di sana. Aku akan membuat semua lebih berarti," balas Amanda.
Senyum manis diulas oleh Fabio. Dia memberikan kecupan di bibir manis istrinya.
"Jangan abaikan teleponku, aku mencintaimu," ujar Fabio.
"Ini hanya dua hari jangan membuat langkahku begitu berat," keluh Amanda pada suaminya yang sangat posesif itu.
Fabio hanya mengulas senyumannya. Dia merasa benar-benar tak rela, hanya saja dia tak mau membuat istri keduanya itu kecewa.
"Pesawat sudah siap, Tuan," kata seorang anak buah Fabio
Amanda melepaskan pelukannya. Tapi Fabio masih enggan melepaskan sang pujaan hati.