Malam Fabio dan Amanda berlangsung dengan sangat manis. Fabio terjaga sepanjang malam menjaga istrinya yang sesekali terbangun karena mimpi buruk.
"Ah, maafkan aku. Aku membuatmu terjaga sepanjang malam." Amanda menyadari jika suaminya tak tertidur selelap pun.
"Tidak, Sayang. Kau mimpi buruk?" tanya Fabio.
Amanda mengangguk.
"Wanita dengan jubah hitam itu tak pernah berhenti mengikutiku. Dia membawa tongkat dengan ujung yang sangat runcing, aku ketakutan," jelas Amanda.
"Sayang, ini hanya mimpi. Tidurlah," kata Fabio menenangkan istrinya.
Amanda mencoba kembali memejamkan matanya. Dia berusaha agar bisa terlelap. Sementara Fabio tak henti mengelus lembut keningnya agar bisa mudah tidur. Semenit dua menit berlalu, Amanda mulai bisa menetralkan pikiran dan ketakutannya. Dia memikirkan jika itu semua hanya mimpi.
"Sepertinya traumamu semakin parah. Kau tak hanya terluka secara fisik dan hati. Jiwamu juga begitu terguncang." Fabio bergumam dalam hatinya.