Mila berjalan sembari menghela nafasnya kasar, karena Mila berusaha untuk meredakan amarahnya yang tiba-tiba saja datang menghampiri.
Padahal sebelumnya ketika Mila akan masuk ke sekolah. Mila merasakan takut dan khawatir. Tapi kini Mila justru merasakan amarah yang sangat terasa di dalam hatinya.
Karena orang-orang tersebut terus menatapnya dengan tatapan merendahkan ketika Mila melewati mereka.
Dan lagi orang-orang tersebut membisikan kata-kata yang sangat tidak baik untuk Mila dengar.
"Gilaa miskin juga masih aja sok banget. Pake segala tadi dia senyum miring gitu. Nyebelin banget."
"Iyaa engga pantes banget kalau harus lawan si Kayla dan teman-temannya."
"Iyaa engga pantes lah. Orang Kayla mah cantik terus kaya. Lah dia mah boro-boro. Cantik engga. Kaya juga engga."
"Orang ya gua itu lihat kalau tu cewe kalau berangkat dan pulang suka naik sepeda yang jelek banget."
"Iyaa benar gua juga lihat tu cewe pake sepeda."
"Emang orang miskin berarti benar kata si Kayla."
