Chereads / Adek Kelas ku Pacar ku / Chapter 7 - bab 7

Chapter 7 - bab 7

" Serba salah gue kalok sama elo tadi bilangnya gak denger sekarang gue agak kenceng dikit bicaranya malah elo marah - marah in, emang cewek aneh elo itu," balas Devan kesal karena selalu salah kalok sama agnia, kalau enggak karena taruhan itu malas Devan bicara dan berurusan sama agnia.

" Kalau mau bicara keras itu juga tau tempat kali, masa lagi di lampu merah elo teriak - teriak kan jadi tontonan orang - orang emang elo enggak malu? Gue ma masih punya malu ya," terang Agnia pada Devan yang enggak paham dari tadi sama omongan agnia.

" Iya - iya bawel banget elo jadi orang, sekarang dimana arah rumah elo," ucap devan melirik agnia dari spion nya

"Di jalan cempaka putih barat no 45," terang Agnia sambil sedikit teriak.

Setelah ucapan agnia tadi tidak ada balasan dari devan. Tidak ada suara dari mereka berdua cuma ada suara motor dan angin, Devan sibuk dengan jalannya dan agnia fokus dengan suasana malam Jakarta.

Setelah beberapa menit ternyata sudah sampai di depan rumah agnia, tetapi saat Devan menghentikan motornya tidak ada pergerakan dari agnia dan tidak ada suara sedikitpun dari agnia, Devan juga merasakan ada yang menempel di punggungnya dan ternyata saat melihat ke belakang dugaan Devan benar ternyata agnia tidur bersender di bahu Devan.

" Ag ag agnia agnia bangun udah sampai rumah elo nih, masa iya gue harus gendong elo sih," ucap devan sambil membangunkan agnia dengan sedikit mendorong - dorong agnia.

" Hoaaam dimana ini gue sekarang, ehh kok gue bisa di motor sih perasaan tadi gue udah di masuk di kamar," ucap agnia yang belum sadarkan kan diri sambil mengejab - ngejabkan matanya.

" Bego elo masih dimotor gue, buruan turun gue mau pulang ini," ucap devan dengan tak ketinggalan mulut cabenya.

" Iya - iya bentar kenapa sih, enggak sabaran banget jadi orang niat apa enggka sih elo nolongin gue ? kalau enggak niat mending tadi enggak usah nolongi gue," ucap agnia sambil mengumpulkan nyawanya turun dari motor Devan.

" Udah di tolongi enggak bilang makasih malah ngomel - ngomel terus sih elo," ucap devan kepada agnai malas karena dari tadi agnia ngomel -ngomel terus. Baru belum genap satu hari aja Devan udah pusing sama sikap agnia apalagi nanti kalau satu tahun.

" Iya - iya makasih banyak Devan yang kalau ngomong ngalahin emak - emak kos yang punya mulut pedes , makasih untuk tumpangan dan makan malamnya," ucap agnia sebel sama sikap Devan yang ber ubah - ubah kadang baik, kadang kalau omong pedes emang aneh Devan itu.

Setelah itu tidak ada balasan dari devan, Devan langsung menghidupkan motornya dan meninggalkan pekarangan rumah agnia tanpa mengucapkan sepatah pun, tidak ambil pusing agnia langsung masuk ke rumahnya karena udah malam dan badan dia udah lepek karena latihan tadi dan udah pengen cepet - cepet buat istirahat.

" Assalamualaikum bunda, agnia yang cantik jelita bak bidadari turun dari langit yang baik hati tidak sombong Rajin menabung dan yang selalu nurut sama omongan bunda dan ayah pulang," teriak agnia memasuki rumahnya padahal baru sampai pintu rumah, jangan pada kaget ya gaiss emang agnia kalau dirumah itu bobrok dan emang suka teriak - teriak orangnya.

" Waalaikumsalam jangan teriak - teriak kenapa sih dek ini itu dirumah bukan dihutan kebiasaan banget kalau masuk rumah teriak - teriak enggak baik anak cewek teriak - teriak itu," balas bundanya agnia sambil teriak jalan dari arah dapur menuju agnia yang berada diruang keluarga sambil menasehati agnia yang selalu teriak - teriak kalau masuk rumah.

" Kebiasaan selalu menasehati enggak suruh teriak - teriak tapi dirinya juga teriak - teriak emak siapa sih," guman agnia pada bundanya karena bundanya juga ikut teriak - teriak.

" Iya bunda ku yang cantik tapi masih cantikan aku yang selalu ngelarang aku buat enggak teriak teriak tapi bunda malah ikut teriak-teriak," balas agnai cuma bercanda sama bundanya.

" Kebiasaan deh dek kamu itu kalau dikasih tau selalu aja kayak gitu , kok tumben pulangnya sampai malam kayak gini dek? terus tadi kok bunda denger suara motor? Kamu pulang dianter sama siapa dek kok enggak sama pak Dodi emang pak Dodi kemana?" Tanah bunda agnai bertubi - tubi sama agnia.

" Kebiasaan deh bunda itu kalau tanya itu enggak satu - satu, jadi tadi itu kan agnia latiahan basket dulu buat turnamen satu Bulang lagi terus tadikan latihannya sampai jam 18.00. Setelah itu kan aku nunggu pak Dodi didepan sekolahan tapi udah lama kok enggak sampai - sampai terus tadi pak Dodi ngabarin enggak bisa jemput aku karena mobilnya mogok di tengah jalan, dan saat aku mau pesen gojek tiba - tiba handphone aku mati karena habis batrenya, terus tadi ada temen aku nawarin mau dianterin sampai rumah setelah itu aku ikut aja karena udah malam juga terus tadi mampir dulu makan malam karena laper habis latihan tadi," jelas agnia panjang lebar sama bunda agnia.

" Yaudah sekarang langsung naik aja keatas bersih - bersih terus sholat magrib setelah itu langsung istirahat," ucap bunda agnia.

" Siap bunda, agnia ke atas dulu ya Bun," ucap agnia mencium pipi bundanya setelah itu melangkah naik menuju kamarnya untuk bersih - bersih, sholat magrib dan istirahat.

Setelah itu agnia langsung naik ke atas ke kamarnya langsung bersih-bersih mandi setelah selesai mandi agnia langsung mengerjakan kewajibannya untuk shalat maghrib dan rencananya agnia mau istirahat. Tetapi enggak jadi setelah selesai sholat agnia mau mainan handphone tetapi lupa kalau handphone nya habis batrenya belum dicas,setelah itu agnia langsung mengambil handphone di tasnya untuk dicas setelah itu agnia langsung turun kebawah menemui bundanya dan ternyata bundanya sedang asik di dapur sedang buat kue dan menghampiri bundanya buat bantu bundanya buat kue.

" Bunda lagi buat kue apa?" Tanya agnia kepada bundanya yang kaget karena tiba - tiba agnia datang ke dapur karena setahu bundanya agnia mau istirahat karena tadi udah capek habis sekolah langsung latihan buat turnamen.

" Kamu itu suka banget ngagetin bunda, kok kamu ke sini dek? katanya tadi mau istirahat emangnya kamu nggak capek?"balas bunda agnai sambil melanjutkan mencapur bahan bahan buat kue.

" Hehe enggak cape kok bun, tadi mau istirahat tapi enggak jadi dari pada dikamar enggak ngapa - ngapain mending bantu bunda buat kue aja," jelas agnia sambil mengambil sedikit tepung dikasih ke wajah bundanya.